Definisi 'radikal'
Konflik horizontal di beberapa daerah telah mengancam keamanan nasional. Rasa aman yang dirasa semakin memudar telah membuat setiap warga negara menjadi takut untuk beraktifitas keluar rumah. Kata ‘radikal’ menjadi lebih sering terucapkan oleh banyak kalangan.
Secara etimologis, kata radikal adalah akar. Kata ini berasal dari bahasa latin yaitu “radix-radicis” yang bermakna akar dan mendasar. Sehingga terminologi ini diartikan sebagai sebuah keteguhan dan pemahaman yang mendalam sampai kepada akar-akarnya. Dengan demikian, arti kata radikal yang sesungguhnya adalah memahami sesuatu permasalahan secara mendalam dan memegang prinsip dengan teguh pendirian. Keyakinan yang mengakar kuat dalam diri ini juga disebut dengan radikalisme. Subjeknya disebut sebagai orang radikal.
Dalam hal ini terminologi radikal biasanya diidentikan dengan pengertian yang negatif. Sebagai contoh adalah sebuah ormas agama yang biasanya membuat kerusakan, seperti menutup tempat-tempat perjudian dengan cara kekerasan dan tak jarang memakan korban.
Terorisme diyakini sebagai konsekuensi logis dari radikalisme. Biasanya para pelaku terorisme adalah mereka yang radikal. Mereka dianggap sebagai orang-orang yang memaksakan diri untuk mewujudkan tatanan hidup yang ideal menurut konsep mereka.
Hal ini sah-sah saja, sebagai upaya refleksi dalam mencari jalan keluar dari berbagai persoalan yang timbul. Namun, hal ini menjadi masalah ketika harus memakan korban. Mengapa harus ada yang menjadi korban kerusakan bahkan terbunuh dalam mewujudkan idealismenya? Bukankan ada cara-cara yang elegan sehingga setiap orang bisa mengerti dengan apa yang kita maksud?
Kedewasaan dalam menyikapi perbedaan mutlak diperlukan dalam memahami perbedaan. Setiap orang pasti mempunyai pemahaman yang berbeda-beda. Kepala boleh sama hitam, tapi isi pikiran siapa yang bisa menjamin? Seharusnya kita bisa mendialogkan hal-hal yang menjadi perbedaan bukan kemudian memaksakan kehendak kita yang belum tentu diterima oleh orang lain.
adjective
1. 1 secara mendasar (sampai kpd hal yg prinsip): perubahan yg --; 2 Pol amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan); 3 maju dl berpikir atau bertindak;me·ra·di·kal·kan v menjadikan radikal
Secara etimologis, kata radikal adalah akar. Kata ini berasal dari bahasa latin yaitu “radix-radicis” yang bermakna akar dan mendasar. Sehingga terminologi ini diartikan sebagai sebuah keteguhan dan pemahaman yang mendalam sampai kepada akar-akarnya. Dengan demikian, arti kata radikal yang sesungguhnya adalah memahami sesuatu permasalahan secara mendalam dan memegang prinsip dengan teguh pendirian. Keyakinan yang mengakar kuat dalam diri ini juga disebut dengan radikalisme. Subjeknya disebut sebagai orang radikal.
Dalam hal ini terminologi radikal biasanya diidentikan dengan pengertian yang negatif. Sebagai contoh adalah sebuah ormas agama yang biasanya membuat kerusakan, seperti menutup tempat-tempat perjudian dengan cara kekerasan dan tak jarang memakan korban.
Radikalisme dan Terorisme
Dunia Barat identik menyematkan kata radikalisme dengan terorisme. Yang kemudian terminologi radikal di politisasi sedemikian rupa sehingga memiliki makna negatif. Ketika berbicara tentang radikalisme maka yang terbayang adalah sekolompok orang yang mengatas namakan agama tertentu kemudian membuat tindakan kriminal dalam hal ini adalah terorisme.Terorisme diyakini sebagai konsekuensi logis dari radikalisme. Biasanya para pelaku terorisme adalah mereka yang radikal. Mereka dianggap sebagai orang-orang yang memaksakan diri untuk mewujudkan tatanan hidup yang ideal menurut konsep mereka.
Hal ini sah-sah saja, sebagai upaya refleksi dalam mencari jalan keluar dari berbagai persoalan yang timbul. Namun, hal ini menjadi masalah ketika harus memakan korban. Mengapa harus ada yang menjadi korban kerusakan bahkan terbunuh dalam mewujudkan idealismenya? Bukankan ada cara-cara yang elegan sehingga setiap orang bisa mengerti dengan apa yang kita maksud?
Kedewasaan dalam menyikapi perbedaan mutlak diperlukan dalam memahami perbedaan. Setiap orang pasti mempunyai pemahaman yang berbeda-beda. Kepala boleh sama hitam, tapi isi pikiran siapa yang bisa menjamin? Seharusnya kita bisa mendialogkan hal-hal yang menjadi perbedaan bukan kemudian memaksakan kehendak kita yang belum tentu diterima oleh orang lain.
Sumber:
http://kbbi.web.id/radikal
http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=radikal&varbidang=all&vardialek=all&varragam=all&varkelas=all&submit=tabel
http://www.anneahira.com/arti-kata-radikal-30750.htm