Setelah persiapan yang kurang matang akhirnya team pun pergi. Banyak cerita yang akan ditulis disini. Jadi siapkan secangkir teh hangat untuk menemani kisah menarik ini.
Kami pergi sekitar hari rabu malam pukul 21.00 dengan start dimulai di Indomar*t Cijambe Ujungberung. Seperti biasa semua perbekalan dan persiapan telah kita siapkan. Sampai di Gentong kami pun istirahat sejenak dan disana ada seorang A.C.A.B yang sedang bertugas. Untuk menambah informasi dan pengetahuan kami pun ngobrol-ngobrol dikit dengan beliau. Banyak yang kami dapatkan salah satu yang penting adalah senjata tajam yang tidak termasuk ke dalam kriminal yaitu KETEPEL. Melanjutkan perjalanan kami mulai mengisi bahan bakar di daerah ciamis setelah pengisian pertama di Bandung. Karena dahaga dan perut yang mulai keroncongan kami beristirahat di Pecel Lele pinggir jalan di daerah ciamis. Murah meriah mungkin bisa kami sebut, karena dengan 10.000 rupiah kita sudah kenyang dan siap gas kembali menuju Pangandaran.

Kami tiba di pangandaran sekitar pukul 3 pagi dini hari, ini waktu tercepat yang kita tempuh karena istirahat yang memakan waktu 1,5 setengah jam. Kecepatan rata-rata 80km/jam. Setibanya disana mulai mencari penginapan, dan alhasil sebuah pencerahan datang. Teman dulu kita yang telah lama tidak bertemu sedang berada di Pangandaran dengan teman-temannya. Kami mulai merapat dengan mereka. Sambutan baik dan hangat akhirnya kita sepenginapan walau beda kamar. Di pagi hari kami ingin merasakan suasana sunrise, akhirnya kita berangkat dengan menggunakan mobil milik black pas2. Di pagi hari menjelang siang akhirnya kita setuju untuk mencoba wahana air di Pantai Timur. Karena rekomendasi dari teman-teman pas2 akhirnya kami mendapatkan wahana dengan harga yang murah lagi. 3 wahana kami naiki hanya meraup uang 60.000 rupiah. Setimpal dengan yang kami dapatkan. Berenang di tengah laut, merasakan adrenalin yang sangat asik dan santai. Melahkan namun kami merasa sangat puas dengan permainan ini. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman dari pasunda 2 yang sudah bersedia bermain bersama kami.
Di sore harinya kami mendapatkan teman-teman yang menyusul. Semakin ramai dan ricuh lah kamar-kamar karena meskipun sempit tapi kami menikmati semua. Ya liburan yang enjoy !!
Di malam hari kami mulai mencari-cari kenakalan remaja, karena cuaca pantai yang tidak mendukung kami tidak mendapatkan yang kami inginkan. Ya sebuah magic yang membuat kita bisa tertawa bebas bersama. Akhirnya kami mulai memantai nongkrong malam hari. Ditemani minuman khas daerah pangandaran yang membuat semuanya merasa mulai pusing dan 'kepanasan'. Menariknya adalah datang segerombalan remaja yang mulai mengenakan atribut salah satu geng motor di Kota Bandung. Kami mulai memanas karena faktor tak menentu dan juga dendam pribadi yang menyulut. Bagusnya kami tidak mengalami permasalahan dan keributan.
*To be continued*
Kami pergi sekitar hari rabu malam pukul 21.00 dengan start dimulai di Indomar*t Cijambe Ujungberung. Seperti biasa semua perbekalan dan persiapan telah kita siapkan. Sampai di Gentong kami pun istirahat sejenak dan disana ada seorang A.C.A.B yang sedang bertugas. Untuk menambah informasi dan pengetahuan kami pun ngobrol-ngobrol dikit dengan beliau. Banyak yang kami dapatkan salah satu yang penting adalah senjata tajam yang tidak termasuk ke dalam kriminal yaitu KETEPEL. Melanjutkan perjalanan kami mulai mengisi bahan bakar di daerah ciamis setelah pengisian pertama di Bandung. Karena dahaga dan perut yang mulai keroncongan kami beristirahat di Pecel Lele pinggir jalan di daerah ciamis. Murah meriah mungkin bisa kami sebut, karena dengan 10.000 rupiah kita sudah kenyang dan siap gas kembali menuju Pangandaran.
Di sore harinya kami mendapatkan teman-teman yang menyusul. Semakin ramai dan ricuh lah kamar-kamar karena meskipun sempit tapi kami menikmati semua. Ya liburan yang enjoy !!
Di malam hari kami mulai mencari-cari kenakalan remaja, karena cuaca pantai yang tidak mendukung kami tidak mendapatkan yang kami inginkan. Ya sebuah magic yang membuat kita bisa tertawa bebas bersama. Akhirnya kami mulai memantai nongkrong malam hari. Ditemani minuman khas daerah pangandaran yang membuat semuanya merasa mulai pusing dan 'kepanasan'. Menariknya adalah datang segerombalan remaja yang mulai mengenakan atribut salah satu geng motor di Kota Bandung. Kami mulai memanas karena faktor tak menentu dan juga dendam pribadi yang menyulut. Bagusnya kami tidak mengalami permasalahan dan keributan.
*To be continued*